Sabtu, 02 November 2013

Untuk Sebuah Profesi



Untuk Sebuah Profesi
Sihabudin Ahmadaiky

“B”urung yang bernyanyi bersama mentari pagi
“A”kan tetap bernyanyi manikmati suara hati
“N”yanyian merdu yang mendatangkan rintik hujan
“K”emarau pun berjalan menjauh pelan-pelan

“B”ersama burung itu aku turut bernyanyi
“T”anpa sayap aku pun berlari
“P”uing-puing kata yang kususun sekarang
“N”amamulah yang muncul bersama sejuta impian



Ia termenung dalam ruangan sempit berukuran 3 x 3, ia duduk dalam rungan bersama sebuah meja kecil. Di raihnya tinta dan kertas, di tulisnya pekerjaannya, orang yang ia kagumi tanpa henti yang bersemayam di hati.

Ia menggoreskan tinta dalam lembaran putih, ia melakukannya dengan keinginannya sendiri. Ia lakukan itu tanpa siapa pun yang tahu. Ia lentikkan jemari-jemarinya bersama alunan melodi segitiga.
Ia dulu terkekang, terkekang dalam kesetiaan pribadi tanpa menghadirkan siapa-siapa lagi. Bahagia, senang, semua bercampur aduk tanpa komposisi yang sama.


Sihabudin Ahmadaiky
 






Tidak ada komentar:

Posting Komentar