Untuk Sebuah Profesi
Sihabudin Ahmadaiky
“B”urung yang
bernyanyi bersama mentari pagi
“A”kan tetap
bernyanyi manikmati suara hati
“N”yanyian merdu
yang mendatangkan rintik hujan
“K”emarau pun
berjalan menjauh pelan-pelan
“B”ersama burung
itu aku turut bernyanyi
“T”anpa sayap
aku pun berlari
“P”uing-puing
kata yang kususun sekarang
“N”amamulah yang
muncul bersama sejuta impian
Ia
termenung dalam ruangan sempit berukuran 3 x 3, ia duduk dalam rungan bersama sebuah meja kecil. Di raihnya tinta dan kertas, di tulisnya pekerjaannya,
orang yang ia kagumi tanpa henti yang bersemayam di hati.
Ia menggoreskan tinta dalam lembaran
putih, ia melakukannya dengan keinginannya sendiri. Ia lakukan itu tanpa siapa
pun yang tahu. Ia lentikkan jemari-jemarinya bersama alunan melodi segitiga.
Ia dulu terkekang, terkekang dalam
kesetiaan pribadi tanpa menghadirkan siapa-siapa lagi. Bahagia, senang, semua
bercampur aduk tanpa komposisi yang sama.
Sihabudin Ahmadaiky
Tidak ada komentar:
Posting Komentar