Salah Jatuh Cinta
Sihabudin Ahmadaiky
“S”alju lembut
yang dingin
“A”langkah manis
bila dipegang
“L”eleh bersama
matahari
“A”kan mengalir
menjadi air
“H”anyalah
singkat dan sesaat
“J”urang yang
dalam yang tak terlihat
“A”dalah
tempatku kembali di jiwa yang tersesat
“T”anpa
siapa-siapa tanpa apa-apa
“U”ntuk berlari
menjauh dari kenyataan
“H”anya untuk
bermimpi dan bermimpi lagi
“C”erita yang
sulit untuk dipertahankan
“I”barat musim
semi yang datang di kala hujan
“N”amun, itu hanyalah
kenangan
“T”erimakasih
telah memberiku sebuah pelajaran
“A”G XXXX XX
Ia menikmati perjalanan cerita yang
bermula dari interaksi manusia. Ia menyapa bersama derap-derap langkah yang
berujung pada suatu pertemuan. Ia bertemu, mengucapkan selamat datang. Ia
gembira menyambut sebuah pelabuhan yang akan ia tinggali beberapa waktu mendatang.
Sesekali ia tersenyum dalam
kegelapan, mengelus lembut tangan-tangan mungil dan menatap dalam menuju bola
matanya. Dinikmatinya sentuhan-sentuhan alami yang menjadikannya satu-satunya,
namun perlahan dan pasti, ia merasakan kejanggalan. Ia menjauh pelan namun
raganya mendekat.
Kini ia benar-benar sadar akan apa
yang tengah dilihatnya sekarang. Ia benar-benar mengerti siapa yang dipilihnya
sekarang, ia salah langkah, ia terjebak dan tak bisa kembali. Namun, beruntung
didapatinya sebuah jendela dari dinding-dinding hatinya. Ia keluar dan
menyadari bahwa orang yang dicintainya adalah seorang petualang.
Sihabudin Ahmadaiky
Tidak ada komentar:
Posting Komentar