Aku Malu Jadi Indonesia
Sihabudin Ahmadaiky
“A”ku beri
negeri yang kaya
“T”api kau malas
“A”ku beri tanah
yang luas
“S”ayang jika
hanya sebagai rebutan
“N”amaku yang dulu kau junjung
“A”ku yang dulu
pernah dijajah
“M”asih merasa
terjajah
“A”kan kau
apakan aku ini?
“I”nikah yang
kau sebut Indonesia?
“N”egara yang
kau pijaki
“D”engan sejuta
canda dan air mata?
“O”rang yang ada
di dalamnya
“N”ama yang
tersurat dalam pemerintahannya
“E”nggan bekerja
tanpa adanya harta
“S”ering
berkonflik menghancurkan kepercayaan
“I”nikah aku?
“A”ku malu
dengan diriku
Dia Indonesia, negeri
terkaya dengan segala sumber daya di dalamnya. Dia Indonesia, negeri terkaya
dengan segala suku dan budayanya. Dia kaya dengan ironi insan Indonesia.
Dia memiliki jutaan manusia,
beberapa pejabat tinggi, beberapa wakil rakyat, dan beberapa tikus-tikus kecil.
Dia memiliki segalanya, pulau yang tercecer di mana-mana, dia kaya, amat sangat
kaya raya.
Dia menghadirkan jutaan makhluk
asing tuk mengambil kekayaannya, dia menghadirkan ratusan Negara-negara tuk
menancapkan bendera di sumber dayanya. Dia menangis dalam kecerobohan
insan-insan yang mengaturnya. Dia terisak diam bersama insan-insan lain yang
menahan kelaparan.
Dia negaraku, dia Indonesia. Dia
sedang sakit, tapi aku percaya bahwa para generasi penerus bangsalah obatnya.
Sihabudin Ahmadaiky
Tidak ada komentar:
Posting Komentar